Gelombang Panas dan Kebakaran Hutan Mengakibatkan Korban Tewas di Moscow Meningkat

11 Agustus 2010 Leave a Comment
Hingga kemarin tingkat kematian per hari di Moskow meningkat dua kali lipat akibat bencana gelombang panas yang melanda kota itu.

Rumah duka di ibu kota Rusia itu tampak sibuk setiap hari, seiring kabut asap yang menyelimuti Moskow. Kabut asap itu akibat kebakaran hutan dan gelombang panas terburuk dalam 1.000 tahun sejarah Rusia.


Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan yang terletak 100 kilometer dari Moskow itu terus menyelimuti ibu kota Rusia selama berhari-hari.

“Dalam kondisi normal, 360–380 orang meninggal setiap hari. Saat ini ada sekitar 700 orang per hari,” papar kepala departemen kesehatan Moskow Andrei Seltsovsky. Kabut asap memaksa warga Moskow terus tinggal di dalam apartemen, kantor, dan metro.
Ribuan warga Moskow memilih keluar kota daripada harus menghirup kabut asap setiap hari. “Lebih dari 104.000 orang keluar dari Moskow pada Minggu 8 Agustus,” ujar juru bicara badan penerbangan Rusia,Rosaviatsia,Sergei Izvolsky.

Padahal, kata Izvolsky, untuk hari yang sama pada tahun lalu,hanya ada 70.000 orang yang keluar Moskow. Petugas di bandara Moskow menjamin, berkurangnya jarak pandang akibat kabut asap tidak akan memengaruhi penerbangan.“ Ada cukup jarak pandang dekat bandara untuk memastikan bahwa pesawat dapat mendarat dan lepas landas,”paparnya.
Jumlah orang yang melakukan panggilan bantuan medis juga meningkat dalam pekan terakhir hingga 60%. Badan darurat melaporkan, sebanyak 557 titik api terdapat di area seluas 174.000 hektar di Rusia bagian tengah dan Moskow. Kabut asap juga kian menyebar, tidak hanya di Moskow.

Kabut asap kemarin mencapai kota kedua Rusia,Saint Petersburg,dan kota utama Urals,Yekaterinburg. Petugas meteorologi Rusia Alexander Frolov menjelaskan, gelombang panas yang terjadi di negara itu merupakan yang terburuk dalam satu milenium terakhir.

“Tidak pernah terjadi sebelumnya,gelombang panas seperti ini. Ini merupakan fenomena yang sangat unik,”katanya.

Banyak warga yang menggunakan masker berwarna putih dan biru di wajah untuk melindungi diri dari kabut asap.Sementara itu, media nasional menuduh pemerintah menutupi skala sebenarnya bencana lingkungan yang terjadi di Rusia, termasuk korban tewas akibat kebakaran dan kabut asap.

Badan pengawas polusi udara Rusia, Mosekomonitoring, menjelaskan, level karbon monoksida di udara Moskow 2,2 kali lipat lebih tinggi daripada ambang batas normal. Level itu 3,1 kali lebih buruk pada Minggu 8 Agustus dan 6,6 kali lebih buruk pada Sabtu 7 Agustus. Kebakaran juga kian dekat ke sebuah pusat riset nuklir rahasia di kota Sarov Urals.

Seorang tentara Rusia tewas saat berusaha memadamkan api di dekat pusat riset nuklir di kota Sarov. “Pohon yang terbakar roboh menimpa tentara itu. Dia meninggal akibat trauma tulang tengkorak saat perjalanan menuju rumah sakit,” papar juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Vasily Panchenkov.

Sumber arsipberita.com


Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!