Tips Agar Anda Diterima Kerja / Tidak Gagal Terus Saat Melamar Pekerjaan

23 Juni 2012 Leave a Comment
Sudah sampai tahap wawancara, tapi ternyata Anda tidak terima? Atau Anda sudah gagal sejak tahapan mengirimkan curicculum vitae?

Kegagalan diterima kerja bisa terjadi dalam tahapan apapun. Baik itu sejak awal maupun ketika Anda sudah sampai tahap akhir. Berikut ini kesalahan-kesalahan dalam setiap tahapan rekrutmen yang membuat pelamar gagal diterima kerja:

1. CV
Curriculum Vitae merupakan salah satu hal penting yang menentukan apakah pelamar akan dipanggil ke tahap selanjutnya atau tidak. Cukup banyak orang yang sudah gagal di tahapan pengiriman CV ini. Ada banyak hal yang membuat pelamar tidak terima karena CV nya. Pertama, saat menulis CV dan surat lamaran kerja (resume) tidak sesuai dengan posisi yang dilamar. Tidak menuliskan kelebihan dan pengalaman kerja yang terkait dengan bidang yang dilamar.

2. Seleksi Awal
Sekarang ini makin banyak perusahaan yang melakukan seleksi awal dengan bantuan sistem. Sehingga kalau pelamar tidak menuliskan kriteria yang dicari perusahaan tersebut, dapat dipastikan dia tidak akan lolos. VP Corporate Communucation PT Pertamina (Persero) Muhammad Harun membenarkan mengenai banyaknya kegagalan di seleksi awal ini. "Banyak gagal di screening awal," katanya saat diwawancara wolipop Selasa (19/6/2012). Harun menyarankan agar tidak gagal, saat mengisi lamaran via online, isi keterangan dengan benar. Pastikan Anda memang memenuhi kriteria yang dicari, misalnya IPK minimal tiga, jurusan yang diinginkan dari Teknik Perminyakan, dan lain-lain.

3. Anda Sulit Dihubungi
Setelah lolos seleksi awal, biasanya perusahaan akan menghubungi pelamar untuk mengikuti seleksi selanjutnya, seperti wawancara atau psikotes. Di sinilah kegagalan bisa terjadi. Cukup banyak pelamar yang mencantumkan nomer telepon, namun sulit dihubungi. Atau kalaupun memberikan alamat rumah, ternyata tidak lengkap sehingga surat pemberitahuan gagal terkirim.

4. Psikotes
Psikotes menjadi tahapan yang juga banyak membuat pelamar berguguran. Vice President Corporate Services Division Trans TV Latif Harnoko juga mengakui hal tersebut. "Kalau di Trans TV itu banyak calon karyawan gagal dalam tes itu sebenarnya karena confidence levelnya lemah. Terutama itu banyak teman-teman daerah. Coba kalau teman daerah masuk berkompetisi dengan masyarakat Jakarta, sudah kalah 1-0 dalam hal confidence level. Karena mereka kan ada juga yang budayanya, budaya sungkan," urainya. Hal lainnya yang membuat pelamar gagal adalah karena tidak siap baik dalam hal mental maupun pengetahuan.

Bukan hanya kepercayaan diri saja yang bisa dinilai saat psikotes. Kepribadian dan intelegensi juga bisa diukur dan sering menyebabkan pelamar gagal ke tahap selanjutnya. Hal itupun diakui oleh Recruitment & Assessment Centre Div. PT Astra Int. Tbk, Wie Tjung Sudarma.

"Yang paling dominan menyebabkan calon tidak dilanjutkan dalam tahapan seleksi adalah, kapasitas inteligensi yang terlalu tinggi/rendah (tidak fit dengan tuntutan tugas) dan kepribadian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perusahaan," jelasnya dalam wawancara denga wolipop Jumat (22/6/2012).

5. Wawancara
Ketidakpercayaan diri biasanya jadi penyebab utama seseorang gagal dalam tes wawancara. Memberikan jawaban yang klise juga bisa membuat pelamar tak diterima. VP Corporate Communucation PT Pertamina (Persero) Muhammad Harun mengatakan berdasarkan pengalamannya, cukup banyak pelamar di perusahaan tempatnya bekerja tidak bisa memberikan jawaban spesifik saat ditanya apa kemampuan pribadi mereka. "Kita ingin melihat apa yang membedakan seorang peserta dengan peserta lainnya," jelasnya.

6. Kesehatan
Tes kesehatan biasanya jadi tahapan terakhir seleksi. Ketika sudah mencapainya, jangan buru-buru senang dulu. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tes ini gagal Anda lalui. Misalnya saja, ternyata saat menjalani tes kolesterol atau kadar gula darah tinggi, Anda buta warna, memiliki gigi berlubang, alergi, dan masih banyak lagi.

Sumber wolipop.detik.com

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!