Ambil Rapor, Orang Tua Murid Diusir Sekolah

15 Oktober 2012 Leave a Comment
Rukman (42) dan Cut Azetta (36), orang tua Fara Anzila (13) siswi SMP Perdana Semarang yang dikeluarkan dari sekolah gara - gara membawa handphone (HP), diusir oleh pihak sekolah saat ingin mengambil rapor anaknya kemarin. Padahal rapor itu diperlukan Fara untuk kelanjutan pendidikannya di sekolah yang baru, yakni di SMP PGRI 1 Semarang.


"Saya dan suami datang ke sekolah pada pukul 13.00. Kata salah satu guru, kepala sekolah dan semua guru sudah pulang. Karena saya penasaran, saya masuk ruang guru dan ternyata guru - guru masih banyak. Wali kelas anak saya juga ada, saya mau masuk, diusir sama guru," ujar Azetta.

Sekolah yang terletak di jalan Kijang Selatan nomor 10 - 12 Kecamatan Gayamsari ini memiliki dua gedung sekolah yang berhadapan, yaitu gedung kelas dan gedung guru. Keduanya terpisah oleh jalan raya. Gedung guru berpagar setinggi 3 meter.

Rukman menyayangkan tindakan pihak sekolah. Harusnya salah satu dari guru atau kepala sekolah menemui dan berkonsultasi secara kekeluargaan. "Saya bersama istri hanya mau menemui kepala sekolah untuk meminta rapor karena sekolah yang baru untuk anak saya meminta itu", ujarnya.

Sementara itu, Suparni (38), salah satu orang tua murid di SMP Perdana juga datang untuk bertemu dengan kepala sekolah. Kasus yang dialami anaknya hampir sama dengan Fara, yakni masalah HP dan dia datang untuk mengambil hp tersebut. Namun, pihak sekolah tidak memperbolehkan orang tua bertemu dengan kepala sekolah.

"Saya ini pedagang pasar, berangkat ke pasar pukul 03.30 dan pulang pukul 17.00, saya memberi HP karena putri saya punya riwayat kesehatan yang buruk, kadang suka kejang. Jadi HP untuk mengontrol kondisi anak saya. Saat ekstrakulikuler HP nya diambil guru dan tidak dikembalikan," ujarnya.

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!