Bisnis Dollar Yang Satu Ini Beda & Unik

29 Oktober 2012 Leave a Comment
Tahukah anda, barang bekas yang didayagunakan dapat menciptakan usaha? Inilah yang dilakukan oleh Dodolan Larahan (Dollar). Komunitas yang beranggotakan 4 orang ini, awalnya menjual koleksi pakaian mereka. Lambat laun, beberapa orang mulai menitipkan barang bekasnya untuk dijual.


Seorang pendiri Dodolan Larahan, Annisa Rachmawati menerangkan, ide ini tercipta karena rasa bosan terhadap sejumlah koleksi baju yang dimiliki. "Ketika beli pakaian terlihat menarik. Tetapi begitu sampai rumah dan dicoba, jadi nggak suka modelnya," ujar dia baru - baru ini.

Dari sana, Annisa bersama 3 sahabatnya akhirnya mendapat ide menjual sejumlah koleksinya. "Kami menjual sejumlah pakaian dengan konsep penjualan 'garage sale' atau berjualan di lokasi tertentu," katanya.

Kali pertama Dollar berjualan adalah di pelataran Cafe. "Setiap bulan kami berpindah - pindah. Kami juga pernah berjualan di Taman KB," terangnya.

Awalnya, barang yang dijual hanya sebatas pakaian. "Kami menjual dari harga Rp 5000 - Rp 100.000 per potong. Meskipun barang bekas, kami telah menyortirnya, sehingga pakaian yang dijual pantas dipakai," ungkapnya.

Namun, dengan berjalannya waktu, eksistensi Dollar makin diminati masyarakat. Yang awalnya calon pembeli, selanjutnya mulai menitipkan barang - barang bekasnya untuk dijualkan, seperti elektronik (Ipod, TV), sepatu (merek Nike, Converse, Adidas) dan sepeda fixie. "Harganya paling tinggi Rp 1,2 juta," tuturnya.

Annisa Menjelaskan, ia bersama teman - temannya menggelar Dollar sebulan sekali. Rata - rata omzet penjualan sekitar Rp 3 juta per event. Setiap event digelar selama 2 hari. "Omzet penjualan paling rendah sekitar Rp 700.000 per event dan paling tinggi mencapai Rp 4 juta per event," jelasnya.

Tak puas eksis di Semarang, Annisa bakal menggelar Dollar di Jakarta. "Kami rencana akan menggelar Dollar di Jakarta pada 28 April ini, Dollar tercatat digelar di pelataran Cafe Deholic, Pleburan, Semarang pada Jumat (20/4) dan Sabtu (21/4). "Kegiatan itu juga dilengkapi kegiatan hiburan musik," tambahnya.

Annisa menyatakan, Dollar sangat berkomitmen pada kepedulian lingkungan, seperti penggunaan bungkus barang bukan plastik, tetapi paper bag. "Di setiap brosur, kami menekankan konsumen membawa kantong plastik sendiri," ujarnya. Selain itu, Dollar juga peduli terhadap sesama. "Sebagian keuntungan digunakan untuk membantu sesama, seperti panti asuhan," pungkasnya.

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!