50 Pekerja Bertaruh Nyawa Agar Radiasi Tidak Menyebar

16 Januari 2013 Leave a Comment
Sebanyak 50 pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jepang tengah bertaruh nyawa demi menjalankan tugas maha penting. Mereka berjuang keras mencegah meluasnya radiasi nuklir agar tidak terjadi bencana baru bagi Jepang.


Harian The New York Times mengungkapkan para pekerja itu merupakan kelompok terakhir yang dipertahankan di PLTN Fukushima Daiichi, di Jepang bagian timur laut. Di tengah gelap, mereka hanya bermodal senter untuk bergerak. Mereka harus memantau perkembangan terkini, seperti ledakan hidrogen yang telah terjadi berkali-kali sambil mencari cara agar perangkat inti PLTN tidak ikut hancur karena akibatnya bisa fatal, yaitu menyebarnya radioaktif skala besar.

Rusaknya perangkat pendingin pada tangki penyimpanan bahan bakar nuklir membuat tugas para pekerja menjadi rumit. Dengan menggunakan jubah khusus dan peralatan anti radiasi, para pekerja PLTN bergantian bekerja mencegah agar bahan bakar nuklir tidak sampai seluruhnya lumer, sehingga bisa menghembuskan ribuan ton debu radioaktif ke langit. Bila ini terjadi, pencemaran skala besar tidak bisa lagi dihentikan.

Maka, dalam dua hari terakhir, mereka berjuang memompa ratusan galon air laut setiap menit ke dalam reaktor yang rusak untuk mencegah lumernya komponen ini, yaitu fuel rod.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Jepang khawatir bahwa para pekerja itu sudah terpapar radiasi nuklir dalam kadar yang sangat besar, yaitu dari 100 millisieverts menjadi 250 millisieverts. Jumlah itu lima kali lebih besar kadar maksimum yang ditolerir bagi pekerja PLTN di Amerika Serikat maupun di tempat lain.

Maka, mereka harus berada di PLTN lebih lama lagi. Pengelola PLTN yang bermasalah itu, Tokyo Electric Power, belum bisa menjelaskan perkembangan nasib para pekerja yang bertahan di sana. Selain itu belum bisa diperkirakan sampai berapa lama pekerja di PLTN itu kuat terkena paparan radiasi.

Sejak gempa dan tsunami melanda Jepang bagian timur laut pada Jumat pekan lalu, sudah lima pekerja yang tewas dan 22 cedera akibat berbagai sebab. Dua pekerja lainnya masih dinyatakan hilang. [vivanews.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!