AS Sedang Mengincar Minyak Libya
21 Januari 2013
Leave a Comment
Presiden Venezuela, Hugo Chavez, mengutuk "pemboman membabi buta" oleh AS dan sekutunya di Libya, dengan menyatakan serangan itu tidak berdasar dan hanya akan menimbulkan lebih banyak pertumpahan darah.Pemerintah Kuba juga mengecam serangan tersebut sekaligus menyerukan agar konflik dapat diselesaikan melalui negosiasi.
Seperti dikutip dari Associated Press, Chavez menyatakan bahwa AS sedang mengincar minyak Libya, dan memperingatkan Presiden Barack Obama untuk tidak mencoba melakukan intervensi serupa di negaranya. "Dengan Venezuela, jangan coba berpikir tentang hal ini (intervensi militer), Mr Obama," tegasnya.
Chavez juga menuntut dihentikannya serangan udara yang diklaim pemerintah Libya, telah mengakibatkan 48 warga tewas.
"Korban sipil mulai bermunculan akibat beberapa bom diluncurkan, 200, 400 bom dari luar sana di laut, dan bom tersebut jatuh di mana mereka jatuh," tegas Chavez.
Di Washington, Pentagon menyatakan tidak ada laporan mengenai korban sipil dalam serangan udara. Wakil Kepala Staf AL AS, Laksamana William E. Gortney, menyatakan serangan itu mengakibatkan kerusakan berat dan sebagian besar dari pemboman berhasil menghancurkan pertahanan udara Qadzafi.
Presiden Venezuela, sambil mengangkat sebuah surat kabar yang menunjukkan ledakan di halaman depan, menyatakan "Siapa yang memberi negara-negara tersebut hak? Baik Amerika Serikat, atau Perancis, atau Inggris, atau negara mana pun, tidak memiliki hak untuk menjatuhkan bom."
Chavez menyatakan, para pemimpin Uni Afrika sedang bertemu di Mauritania untuk membahas konflik. "Itulah yang harus dilakukan, pergi ke sana untuk berbicara dengan pihak-pihak dalam konflik tersebut, tetapi tidak meluncurkan bom, bom lagi, kematian lagi," kata Chavez.
"Mari kita coba untuk membantu, untuk menengahi para pihak," tambahnya. "Sebuah gencatan senjata, duduk di meja. Itulah jalan menghadapi konflik semacam ini.." [wartanews.com]
Postingan Menarik Lainnya :
0 komentar »
Leave your response!