Gramedia Tidak Mau Komentar Masalah Bom Buku
18 Januari 2013
Leave a Comment
Toko buku Gramedia, enggan mengomentari motif baru teror bom melalui media buku yang belakangan kerap terjadi.Saat www.today.co.id mencoba mengkonfirmasi kepada Toko Buku Gramedia di Jalan Matraman Raya Nomor 46-50 Jakarta, pihak menajeman Gramedia enggan memberikan komentar.
Petugas customer service yang ditemui www.today.co.id tak banyak komentar mengenai kasus tersebut.
"Maaf, supervisor kami sedang meeting semua, dari atasan juga tidak mau menanggapi bom buku itu," ujar customer service wanita yang tidak mau disebut namanya, saat ditemui www.today.co.id, Jumat (18/3/2011).
Saat ditanya, apakah Gramedia menjual buku 'Mereka Harus Dibunuh' dan 'Yahudi Militan', customer service mengaku pihaknya tak menjual. "Tidak ada buku itu (dijual)," tukasnya.
Kendati teror bom kian marak, dari pengamatan www.today.co.id, masyarakat masih antusias ke toko buku. "Tidak takut mas, yang jadi sasaran kan bukan toko buku," ujar salah satu pengunjung, Reni kepada www.today.co.id di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (17/3/2011).
Hal senada disampaikan pengunjung lain, Hari yang mengaku tidak resah dengan bom buku. "Ngapain yang jadi sasaran perorangan bukan masyarakat umum," ujarnya.
Seperti diketahui Seperti dalam tempo dua hari terakhir, empat bom buku meneror empat tokoh nasional.
Diantaranya salah satu pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla, dimana bom buku yang dikirimkan kepadanya meledak dan melukai Kasat Reskrim Polres Jaktim Kompol Dodi Rahmawan.
Bom kedua dialamatkan kepada Kalakhar Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere dan bingkisan bom ketiga dikirimkan ke rumah Ketua Pemuda Pancasila, Japto Suryosoemarno di Ciganjur, Jakarta Selatan. Ketiganya dikirimkan paket buku berjudul 'Mereka Harus Dibunuh'.
Sedangkan bom keempat dikirimkan ke rumah Bos Republik Cinta Manajemen, Ahmad Dhani, pada Kamis (17/3/2011). Berbeda dengan Ulil, Gories, dan Japto, buku yang dikirimkan ke pentolan grup Dewa 19 dan The Rock itu berjudul 'Yahudi Militan'.
Diduga motif pengirim keempat bom buku itu sama. Namun nama dan alamat pengirimnya fiktif. [today.co.id]
Postingan Menarik Lainnya :
0 komentar »
Leave your response!