Kebiasaan Berbahaya Ibu Kepada Anak Perempuan

01 Januari 2013 Leave a Comment
Perhatikan ucapan Anda tentang 5 hal berikut ini agar putri Anda bahagia dan cantik luar-dalam.
 Mengkritik diri sendiri sudah menjadi bawaan setiap wanita. Seiring dengan kedewasaan, wanita bisa memilah-milah sendiri apa kritik yang memang penting dan bagaimana menjadikan kritik sebagai penyemangat hidup. Namun coba bayangkan jika kritik yang sama diterima oleh remaja putri, akankah mereka tau apa yang harus dilakukan?



Di sinilah peran Anda sebagai ibu. Tidak hanya memberikan edukasi untuk melalui masa-masa remaja, tapi Anda juga harus menahan diri dan menyeleksi semua pendapat dari mulut Anda agar tidak disalahartikan oleh anak. Hampir semua anak wanita menurut dan mengambil citra diri dari ibunya. Mereka sangat dekat dan biasanya anak akan berusaha sebisa mungkin untuk membahagiakan ibunya. Sayangnya, mereka belum cukup bijak dalam memilih cara untuk membahagiakan ibunya dan ibu sering tidak sadar jika dirinya begitu dipuja oleh anak perempuannya. Berikut ini lima hal yang sering kali menimbulkan kesalahpahaman.

Bentuk tubuh

Rasanya biasa saja seorang wanita mengeluhkan 'aduh, perutku membuncit.. menjijikkan badan wanita seperti ini'. Persepsi putri Anda adalah 'oh tidak, perutku juga membuncit..ini tidak boleh terjadi' dan dia mulai mati-matian menghilangkan perut itu.

Atau di kasus lain, seorang ibu begitu bangga dan cuek pada tubuhnya yang kekar bak pria. Memang itulah yang benar untuk ibu itu agar percaya diri, karena tubuhnya terlanjur seperti itu. Tapi untuk putrinya? Masih ada kesempatan agar tubuhnya bisa lebih indah. Menanamkan imej bahwa wanita tidak perlu merawat diri adalah hal yang salah.

Berat badan

Sudah cukup ramping, namun banyak wanita yang terlalu terpaku pada berat badan, bukan bentuk tubuh. Naik 2 kg saja, seorang ibu sudah panik dan segera berdiet dengan ketat. Putrinya yang melihat hal ini, tanpa sadar telah menanamkan di benaknya bahwa kenaikan berat badan 2 kg itu sudah bencana dan meniru langkah ibunya untuk diet ketat.

Sebaliknya, para ibu yang bertubuh besar dan memang hobi makan, yang terus menerus mengatakan bahwa 'big is beauty', 'hidup sekali buat menikmati makanan' dan ungkapan percaya diri lainnya, justru membuat anaknya berpikiran yang sama dan tidak peduli jika tubuhnya mulai membengkak.

Gaya berpakaian

Ada banyak alasan yang mempengaruhi gaya berpakaian seorang wanita. Ibu-ibu biasanya sudah tidak terlalu memperhatikan penampilan, dengan alasan harga yang mahal atau merasa sudah tidak perlu lagi in style. Tanpa pengarahan yang baik dari ibunya, seorang remaja putri akan cenderung meniru gaya berbusana sang ibu. Apalagi jika alasannya 'gaya itu tidak penting', maka seorang putri yang baik tidak akan berani merengek urusan fashion pada ibunya.

Seks edukasi

Sampai saat ini masih banyak ibu yang merasa risih berbicara tentang seks dan organ kewanitaan dengan putrinya. Padahal, dengan siapa lagi putrinya akan bertanya jika tidak pada ibunya? Seorang teman memiliki anak perempuan, yang baru tahu jika higienitas putrinya tidak baik ketika anaknya didiagnosa memiliki tumor di bagian serviks. Ada juga kasus, karena sering melihat ibunya tidak memakai bra di rumah, seorang remaja putri menolak memakai bra hingga menjadi bahan ejekan di sekolah. Akhirnya dia memang menggunakan bra, namun pengalaman diejek itu telah terjadi dalam hidupnya. [kapanlagi.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!