Sekitar 800 an Ibu Di Jawa barat Tewas Saat Melahirkan

07 Januari 2013 Leave a Comment
Sebanyak 794 perempuan di Jawa Barat tewas saat melahirkan akibat mengalami pendarahan dan mengidap hipertensi.


"Meski angka kematian itu menurun dibandingkan 2009, namun tetap menjadi pekerjaan rumah karena masih tinggi," kata Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Jabar, Niken Budisastuti di sela-sela Seminar Kependudukan dan KB di Bandung, Senin (7/3).

Niken menyebutkan, jumlah ibu yang melahirkan pada 2010 di Jawa Barat sebanyak 685.274 orang, sebanyak 794 orang ibu diantaranya meninggal dunia baik itu saat kehamilan, melahirkan maupun masa nifas. Sedangkan kematian ibu saat melahirkan pada 2009 sebanyak 814 orang.

Penyeyab utama kematian ibu melahirkan di Jabar, kata dia adalah pendarahan dan hipertensi. Selain itu terdapat pula kasus akibat penanganan yang tidak melibatkan tenaga medis.

"Kelahiran hanya dengan paraji atau dukun beranak sangat berisiko, dan sebagian besar menjadi pemicu lambatnya pertolongan kepada ibu melahirkan pada saat masa kritis," kata Niken.

Ia menyebutkan, pemicu kerawanan saat melahirkan juga akibat hamil usia muda atau terlalu tua, jarak kelahiran yerlalu pendek dan kurangnya pemeriksaan kondisi kehamilan.

Untuk menekan angka kematian ibu, Dinas Kesehatan Jabar membangun sebanyak 87 Puskesmas Poned atau yang dilengkapi dengan fasilitas penanganan persalinan.

"Persalinan wajib didampingi oleh petugas medis, salah satunya melengkapi dengan Puskesmas Poned di daerah, termasuk menempatkan bidan di Puskesmas desa," kata Niken.

Terkait pemberdayaan paraji atau dukun beranak, kata Niken sebagai pendamping petugas bidan saat proses kelahiran.

Pemprov Jabar sendiri telah berupaya mencetak sebanyak 2.000 bidan desa sejak 2009 yang selanjutnya akan di sebar ke daerah asal masing-masing.

"Paraji dilibatkan terutama pascakelahiran, mereka terus diberi pengetahuan tentang kebersihan dan standar penanganan kelahiran yang aman. Kelahiran tetap harus dilakukan oleh bidan," kata Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinkes Jabar itu menambahkan. [mediaindonesia.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!