Metode Bercinta Yang Aman Untuk Wanita Hamil
03 Februari 2013
Leave a Comment
Tidak sedikit wanita yang hamil memiliki kekhawatiran saat bercinta. Padahal bercinta saat hamil aman-aman saja dilakukan asal tahu apa yang harus diperhatikan.Menurut pakar seks Wolipop, Dokter Vanda Mustika, saat seorang wanita hamil, maka kondisi hormonalnya akan sangat berubah. Hal itu karena adanya hormon-hormon yang bertambah selama hamil.
Penambahan hormon ini menyebabkan wanita hamil mengalami peningkatan libido. Biasanya libido mulai naik pada trimester kedua, yaitu memasuki bulan keempat atau kelima.
"Hubungan seksual aman dilakukan selama hamil sepanjang tidak ada masalah dalam kehamilan itu," ujar dr. Vanda.
Masalah kehamilan yang dimaksud oleh dr. Vanda misalnya kehamilan yang disertai dengan pendarahan, kehamilan yang disertai dengan infeksi jalan lahir seperti keputihan infeksi, atau kehamilan dengan kondisi kesehatan ibu yang kurang baik seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Meski begitu, wanita hamil yang tidak memiliki masalah kehamilan, juga perlu memperhatikan beberapa hal sebelum bercinta dengan pasangannya. Pertama adalah hubungan seksual yang dilakukan pada bulan-bulan pertama kehamilan. Pada bulan-bulan pertama kehamilan masih sangat rentan, oleh karena itu sebaiknya hubungan seksual yang dilakukan tidak terlalu agresif.
"Penetrasi penis sebaiknya tidak terlalu dalam, apalagi jika ibu pernah mengeluarkan flek-flek perdarahan setelah terjadi hubungan seksual," jelas dr. Vanda.
Setelah trimester pertama lewat, wanita hamil bisa merasa lebih nyaman untuk berhubungan intim. Kenapa? Karena menurut dr. Vanda, hubungan seksual yang dilakukan pada trimester kedua, yaitu antara bulan keempat sampai keenam dianggap aman dilakukan. Pada trimester ini, kehamilan juga sudah lebih stabil.
Bagaimana saat sudah trimester ketiga atau setelah bulan ketujuh? Sebelum menjawabnya, pertama, Anda harus paham cairan sperma mengandung suatu zat yang bernama prostaglandin, zat ini adalah salah satu mediator radang. Prostaglandin bisa menimbulkan reaksi pada rahim berupa suatu kontraksi.
Oleh karena itu menjelang akhir-akhir kehamilan, jika ingin berhubungan seksual lebih baik mengunakan kondom untuk mencegah kontak langsung cairan sperma dengan mulut rahim. Menjelang hari taksiran melahirkan, baru hubungan seksual dapat dilakukan tanpa pengaman. Hubungan seks ini pun bermanfaat untuk mempermudah terjadinya proses persalinan dengan adanya kontraksi rahim yang baik.
Untuk posisi bercinta saat hamil, posisi yang disarankan adalah yang tidak menekan kandungan/perut ibu. Wanita hamil dan pasangannya bisa berhubungan seks dengan posisi menyamping, dari arah belakang, atau wanita di atas. [source]
Postingan Menarik Lainnya :
0 komentar »
Leave your response!