Sejarah Kabupaten Bulukumba

28 April 2013 Leave a Comment
Bulukumba.... Begitulah orang biasa memanggilnya, kabupaten yang berbatasan langsung dengan kabupeten Sinjai dan kabupaten Bantaeng ini punya segudang hal yang menarik untuk kita perbincangkan...!!! Saya sendiri sebenarnya Bukan orang asli bulukumba, Bisa dibilang saya ini hasil persilangan antara Bunda sya yang memang asli Bulukumba, dan ayah saya yang Asli Bantaeng. Jadi, Saya ini bisa dibilang masih minim pengetahuan kalo berbicara masalah historynya kabupaten Bulukumba. tapi sy bisa memberikan beberapa referensi mengenai sejarah kabupaten Bulukumba...!!!! berikut ini beberapa referensi yang sya CoPas langsung dari sebuah Group Di Facebook.... 
A Afiat Marzuki Sejarah Bulukumba : ketika terjadi perang antara Bone Vs Gowa raja bone melakukan penyerangan kembali melalui jalan selatan. ketika hampir kenegeri yg disebut orang gowa, maka raja bone pun bertanya, gunung yg terhampar didepan kita itu masih kepunyaan kita? pemimpin pasukan menjawab gunung itu masih dlm kekuasaan Baginda, maka baginda mengulangi dengan berkata "Bulu 'kuempa" masih gunung saya maka nama negeri terletak dilereng gunung itu Bulukumba.
Lanjut mengenai Butta toa/kajang terdapat possi tana jelasnya kampung Balagana semacam berupa gua berlubang konon cerita tembus ke laut(selat Bone) ceritanya Pong-mula-tau (manusia pertama) yg melebarkan sampai ke penjuru bumi terjadilah dunia Oleh karena itu Orang kajang menganggap keramat Posi tanah memberikan sesajeng, namun juga termasuk memberikan upeti ke Raja Bone, Kalau Tanete dibawah kekuasaan Arung Bekeru, juga membayar upeti ke raja Bone jadi Tanete tidak lansung ke Raja Bone melalui arung Bekeru. saya garis bawahi Balagana Baik bone maupun Belanda tidak pernah masuk tdk diganggu semacam daerah husus tapi disekitrnya dibawa kekuasaan Raja Bone dan Belanda.  Tentu raja-raja kecil ada disetip daerah di Sul-sel di jaman sekarang yah Kepada Desa/lurah, ada yang dulu disebut : Gallarang (gelarang), itu di kindang, Macoa (dituakan) Jennang Dll di Kota Bulukumba di Tanete Karaeng dibawah kekuasaan Bekeru, kajang, bira bonto tiro bersama herlang, dalam hal demikian kesemuanya tunduk kpd Raja-raja : Luwu, Wajo, Soppeng, Bone dan Gowa tercatat dalam sejarah kerajaan di Sul-sel, termasuk Bulukumba memberi Upeti (Pajak) ke Bone, jadi di Bulukumba dibawah pemerintahan Arung Pone (Bone), kecuali Balagana yg dipimpim seorang Amma Toa (dituakan).

Amporona Ikawu ada beberapa catatan penting berkaitan dengan sejarah Bulukumba.
1. kerajaan tertua dan memiliki pengaruh yang luas adalah kerajaan Tanete...
2. pusat perjuangan di masa perang kemerdekaan berada di daerah kessi....
3. mengenai perahu pinisi, menurut beberapa narasumber (salahsatunya rouhmin dahuri)...perahu phinisi sebenarnya baru ada sekitar abad 16-17 masehi...dan nama phinisi berasal dari kata venesia sebuah negara di eropa...
4. wakil celebes pada saat konferensi pemuda di jakarta adalah orang bulukumba yaitu Sultan Haji Dg Raja.


Ishak Salim Thomas Gibson telah melakukan penelitian selama 7 tahun di Bira tentang pengetahuan praktis, pengetahuan simbolik, dan pengetahuan ideologis di tiga masa penting, yakni masa kerajaan, masa islam, dan masa kolonial dan poskolonial. Menarik sekali dan bukunya bisa kawan-kawan beli di penerbit Ininnawa.
 sekedar bocoran tentang buku ini. Buku ini sebenarnya dirancang oleh Thomas Gibson untuk menentang para teorisi besar tentang kekuasaan dan pengetahuan, dalam hal ini Max Weber (tentang kepemimpinan tradisional, kepemimpinan kharismatik, dan kepemimpinan rasional), juga Michel Faucoult tentang kekuasaaan dan pengetahuan, dan Nietsche tentang watak kekuasaan.
dalam buku ini (buku kesatu dari tiga jilid yang direncanakan), ia menggunakan Bira (Ara) sebagai tempat berinteraksisnya tiga macam pengetahuan ini. Bahkan dari penelusurannya sejak kejayaan kerajaan Luwu yang kemudian memperoleh masukan-masukan pengetahuan dari kejayaan kerajaan Majapahit. Gibson menyimpulkan bahwa catatan epos La Galigo banyak dipengaruhi oleh cerita-cerita Panji yang telah terjadi satu dua abad sebelumnya di Jawa. begitu seterusnya, dia menyebut era kerajaan ini sebagai era penuh pengetahuan mitis yang kemudian dituliskan dalam bentuk kronik-kronik kerajaan.
masuknya Islam telah membawa suasana baru dan terjadi pertukaran (atau penguatan) pengetahuan (lama) menjadi pengetahuan baru dan kemudian dituliskan dalam Kitab-kitab yang menjadi panduan para Sultan (engaruh kerajaan Makassar). masuknya pengetahuan birokratis oleh kerajaan dan militer Eropa juga membawa nuansa baru dan pengetahuan baru yang banyak dituliskan dalam catatan-catatan kolonial atau dokumen.
sekumpulan atau tumpukan pengetahuan ini terus menerus mengalami persinggungan yang kadang berbetnuran menjadi konflik fisik atau sebaliknya menjadi perekat ampuh lahirnya berbagai pengetahuan baru yang meliputi pengetahuan praktis, pengetahuan simbolik, dan pengetahuan ideologis.
buku pertama ini banyak bercerita tentang kronik-kronik kerajaan dan buku kedua yang masih sedang diterjemahkan oleh Nurhady Sirimorok dari ININNAWA banyak mengupas masalah masuknya Islam dari tujuh aliran besar dan hingga dampaknya pada indonesia kontemporer, seperti gerakan islam kahar muzakkar hingga politik kerjasama Soeharto atas islam melalui pembentukan ICMI.
yang menarik, karena ini berasal dari kampung teman-teman, yakni BULUKUMBA!


Seperti itulah beberapa referensi yang bisa sya berikan kepada anda- semua.... jika terdapat kesalahan didalamnya mohon koreksinya.... Saya juga  sangat mengharapkan tambahan referensi dari teman-teman sebagai dasar pengetahuan baru bagi saya...!!! : D


Trims... Komentnya Dong....!!!

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!