Mitos dan Fakta Tentang Windows XP Yang Harus Anda Ketahui
01 September 2010
Leave a Comment
Mitos dan Fakta tentang windows XP ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi setelah sekian lama saya menggunakan windows XP.Tidak setiap tips yang dipublikasikan benar-benar membawa peningkatan kecepatan atau kinerja. Beberapa di antaranya bahkan menghasilkan efek sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa 'kekeliruan' penting yang beredar.
Mengoptimalkan L2-cache
Mitos: Dalam setting standar, Windows XP mampu mengelola maksimal 256 KB dari L2-cache yang terintegrasi dalam CPU. Melalui registry-tweak Anda dapat meningkatkan nilai tersebut dan Windows menjadi lebih cepat.
Fakta: Saat boot, bagian inti sistem operasi yang disebut sebagai Hardware Abstraction Layer (HAL) akan memeriksa kapasitas L2-cache yang tersedia di CPU lalu menyampaikannya kepada Windows. Jika ukuran cache tidak dapat diketahui—apa pun alasannya—Windows XP akan menetapkan nilainya ke 256 KB. Ini sebabnya mengapa Windows menjadi lamban. Semua CPU sejak Pentium II sudah mendukung pemeriksaan L2-cache oleh HAL. Intel menyebut fungsi ini sebagai 'Associative L2-cache Design'. Pada CPU lama, registry-tweak sama sekali tidak berguna karena besarnya L2-cache lebih kecil dari 256 KB.
Memperbesar IOPageLock dalam registry
Mitos: Inti sistem operasi mendapat lebih banyak RAM jika nilai IOPageLock diperbesar. Akses ke registry ini mempercepat Windows karena perintah dapat diambil lebih cepat dari RAM.
Fakta: Tips ini memang berfungsi pada Windows NT4 dan Windows 2000 keluaran awal. Namun, dengan adanya Service Pack 1 untuk Windows 2000, Microsoft sengaja menghapus fungsi tersebut. Ini dikonfirmasikan oleh Jamie E. Hanrahan—salah seorang pengembang kernel—di website www.cmkrnl.com. Kesimpulannya, tips ini tidak ada efeknya pada semua sistem Windows 2000 sejak SP1.
RAM yang kosong mempercepat Windows
Mitos: Jika RAM secara teratur dikosongkan dengan sebuah file batch atau RAM-tool, Windows akan bekerja jauh lebih cepat dan lancar.
Fakta: Windows sering menyimpan file sementara yang masih dibutuhkannya dalam RAM. Jika RAM terus menerus dibersihkan, Windows terpaksa menyimpannya di hard disk. Karena akses ke hard disk perlu waktu lebih lama, Windows bukannya menjadi lebih cepat, malah lebih lambat.
Shutdown Windows sebelum mematikan PC
Mitos: Hal-hal buruk akan terjadi jika Anda mematikan PC tanpa men-shutdown Windows. Hard disk bisa rusak, kehilangan data, atau koneksi ke jaringan tak lagi berfungsi setelah restart.
Fakta: Jika Anda mematikan PC ketika hard disk sedang bekerja, Anda memang mendapat file yang tak dapat dibaca karena belum tuntas ditulis ke hard disk. Data baru yang belum sempat tersimpan akan hilang. CHIP melakukan crash-test dengan mematikan begitu saja sebuah PC Windows XP Home berkali-kali. Banyak aplikasi seperti Word dibiarkan terbuka, koneksi jaringan dan Internet juga belum diputus. Ternyata PC tetap berfungsi tanpa masalah.
Jika koneksi ke jaringan tidak lagi berfungsi, yang rusak adalah file konfigurasi Windows yang kemungkinan sedang terbuka ketika PC dimatikan bukan hardware-nya. Kesimpulannya, mematikan PC begitu saja tidak merusak hardware seperti hard disk atau LAN-card. Namun, proses shut down yang benar akan menjamin data Anda tidak rusak.
Jika RAM besar, cache juga harus diperbesar
Mitos: Jika RAM Anda lebih dari 512 MB, perbesar nilai entri registry 'DisablePaging Executive' dan 'LargeSystemCache' untuk meningkatkan performa sistem.
Fakta: Itu tidak benar. Kedua entri ini adalah untuk menetapkan sesering apa Windows menyimpan perubahan pada file-file sistem dan sejenisnya secara otomatis pada hard disk. Bila jumlah akses ke hard disk dikurangi, data akan tersimpan lebih lama dalam RAM. Akibatnya, sebagian besar RAM tidak lagi tersedia bagi aplikasi dan layanan sehingga mereka menjadi lebih lamban karena harus selalu menunggu hingga tersedia RAM yang dibutuhkan. Server jaringan dengan Windows 2000 Server memang menjadi lebih cepat karena sistem pengelolaan RAM-nya berbeda, tetapi pada Windows versi lain akan berdampak sebaliknya..
Scanner Eropa lebih lambat
Mitos: Pemerintah di beberapa negara Eropa menggolongkan scanner cepat sebagai copier. Daripada harus mengeluarkan biaya hak cipta untuk copier, produsen lebih suka memberikan driver scanner yang diperlambat. Instalasi driver asli akan membuat scanner menjadi lebih cepat.
Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Saat ini bea tambahan dikenakan pada semua scanner sehingga memperlambat driver tidak ada gunanya. Bagi pemilik scanner lama, mencoba driver asli mungkin masih ada gunanya.
semoga dapat menambah pengetahuan anda.
Free live stream free stream onlineapabae
Postingan Menarik Lainnya :
0 komentar »
Leave your response!