Agar Tak Dideportasi, Warga Amerika Di Bali Menyurati SBY

04 Januari 2013 Leave a Comment
Seorang warga negara Amerika Serikat, Eli Gattenio, 50, yang selama ini menetap di Bali, akhirnya meminta perlindungan kepada dua presiden sekaligus, yakni Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Barac Obama.


Eli yang selama ini tinggal di Vila Jalan Dewi Kunti, Seminya, Kuta, Bali, mengaku sudah menulis surat kepada dua presiden tersebut dengan tujuan untuk meminta perlindungan hukum. Permintaan perlindungan hukum tersebut dilakukan karena diancam akan dideportasi oleh pihak imigrasi Bali karena masa tinggal di Indonesia sudah selesai awal tahun ini.

Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Bali Darmawan Dauh mengatakan, bila tidak ada upaya hukum dengan menyatakan banding, maka Eli akan dideportasi pada Senin 7 Maret mendatang. "Dia Senin (7/3) mendatang akan dideportasi ke negaranya lewat Bandara Ngurah Rai," katanya.

Darmawan menambahkan, Eli dideportasi karena melakukan pelanggaran keimigrasian yakni penyalahgunaan izin tinggal. "Kalau keberatan dengan keputusan itu ya, bisa mengajukan banding, dia kan juga didampingi pengacaranya," ucap Darmawan.

Atas keputusan tersebut, Eli akhirnya menulis surat kepada dua presiden sekaligus untuk meminta perlindungan hukum agar ia bisa tetap tinggal di Indonesia beberapa lama sambil menyelesaikan beberapa kasus keperdataan atas perceraian dengan isterinya. Namun, surat pengaduan tersebut hingga saat ini belum ditanggapi, padahal sudah dikirim sejak dua bulan lalu.

Sebelumnya, Eli mengancam akan bunuh diri dengan cara membakar diri jika tetap dideportasi ke negaranya tanpa keempat anaknya. Sebelum mengancam akan membakar dirinya, Eli sudah pernah melakukan tindakan nekat dengan melompat dari lantai atas vila yang ia tinggal. Tindakan nekat Eli membuat kepolisian sibuk dan khawatir sehingga dilakukan pengawasan ketat terhadap pria yang baru saja bercerai dengan istrinya itu.

Eli menikah dengan wanita Indonesia bernama Sari Soraya Ruka. Namun, pada Mei 2010, pasangan yang sudah dikaruniai 4 anak itu resmi bercerai. Pascaperceraian bulan Mei 2010, Eli mulai depresi, terlebih karena perceraian itu meninggalkan persoalan keperdataan yang belum selesai. Akibat perceraian itu, Eli terpaksa sendirian mengasuh keempat anaknya. [mediaindonesia.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!