Ayam Disembelih 10 Hari Tidak Mati

10 Januari 2013 Leave a Comment
Rumah Edi Setiyawan (43) di Jalan Sokayasa, Kelurahan Berkoh, Purwokerto, mendadak ramai didatangi warga, Rabu (9/3). Pasalnya, mereka penasaran akan kabar ada seekor ayam yang telah disembelih namun tidak mati, sejak hari Senin (28/2) yang lalu.


Sang pemilik ayam, Eko Hardianto (38) yang menitipkan ayam jagonya tersebut menceritakan, ayamnya tersebut mempunyai jenis Jawa biasa berwarna kuning. "Niatnya ayam itu disembelih buat bikin ingkung untuk selamatan peringatan 100 hari meninggalnya istri," katanya.

Tidak ada keistimewaan khusus yang terlihat dari ayam tersebut, tambah Eko. Namun dia pernah mendapat firasat sebelum kejadian tersebut. "Saya bermimpi mendapat ayam yang ciri-cirinya sama dengan ayam itu. Dan di mimpi, saya dipesenin tidak boleh menyembelih ayam itu," ujarnya.

Sontak, kejadian unik tersebut cepat menyebar ke telinga warga sekitar. Bahkan ada beberapa warga dari wilayah lain yang datang melihat karena penasaran. "Saya merasa penasaran. Apa benar ada ayam yang sudah disembelih tidak mati selama 10 hari? Dan ternyata benar," kata seorang warga, Kusein (54), yang sengaja datang membuktikan kabar yang berhembus dari telinga ke telinga itu.

Sedangkan Edi Setiyawan yang mempunyai kegemaran memelihara ayam sekaligus pemilik rumah, menjelaskan bahwa ini merupakan kejadian yang sangat langka dan aneh. Padahal katanya pula, urat kerongkongan dan urat nafas ayam tersebut telah putus.

"Biasanya ayam kalau kondisinya sudah seperti itu, ya pasti mati," jelas Edi. "Baru kali ini saya menemukan kejadian seperti ini," tambahnya.

Hingga saat ini, ayam jago nan perkasa tersebut masih tetap dipelihara, dan masih terlihat segar meskipun urat kerongkongannya menjulur keluar. "Ayam (ini) diberi makan melalui selang, dimasukkan langsung ke kerongkongan. (Soalnya) Kalau ayamnya makan atau minum, langsung akan bocor dan keluar lagi dari leher," terang Eko sambil memberi makan ayam perkasanya tersebut. [jpnn.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!