Kalapas Nusakambangan Mengaku Menerima Uang Dari Bandar Narkotika

15 Januari 2013 Leave a Comment
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Marwan Adli, akhirnya mengaku pernah menerima upeti dari bandar narkotika. Pengakuan itu disampaikan oleh Direktur Pemberantasan Narkotika Alami Badan Narkotika Nasional, Benny Mamoto, dalam konferensi pers di kantornya kemarin. “Beliau sudah mengakui perbuatannya,” ujar Benny.


Menurut Benny, pengakuan Marwan disampaikan dua hari lalu dalam proses penyidikan. Marwan mengaku telah menerima sejumlah dana dari Hartoni, seorang tahanan yang mengendalikan peredaran narkotika dari dalam penjara.

Ihwal jumlah dana yang diterima Marwan, Benny belum bisa mengungkapkan. “Belum bisa dipastikan karena menyangkut dana yang cukup besar, kita harus teliti,” ujarnya. Setelah menyerahkan upeti kepada Marwan, Hartoni pun leluasa menjalankan bisnis barang haram tersebut di Nusakambangan.

Marwan ditangkap polisi pada Selasa lalu. Menurut Kepala Kepolisian Resor Cilacap, AKBP Rudi Darmoko, penangkapan Marwan merupakan pengembangan dari kasus yang melibatkan Hartoni dan tiga rekannya. Hartony ditangkap karena kepemilikan narkotika seberat 318 gram. "Totalnya satu kilogram, tapi sudah saya pakai," ujar Hartoni, saat gelar perkara kasus ini beberapa pekan lalu.

Masih menurut Rudi, Hartoni diduga memberi uang hasil peredaran narkotika ke Marwan. Selama ini antara Marwan dan Hartoni dikenal mempunyai hubungan dekat. Terhadap tuduhan ini, Marwan sempat membantah, bahkan bersedia dihukum mati jika terbukti bersalah. Namun, belakangan, Marwan mengakui telah menerima duit dari Hartoni.

Berkaitan dengan kasus ini, Badan Narkotika Nasional telah menetapkan 9 tersangka. Menurut Benny, penetapan dilakukan sejak Ahad lalu. Selain Marwan dan Hartoni, status tersangka juga melekat pada Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Imam Syaifuddin, Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan Fob Budiono, kedua anak Marwan bernama Andhyka Pratama dan Aldico Dirgantara, serta cucunya yang baru saja lulus sekolah menengah atas, Rinaldi. “Dua tersangka lain adalah perempuan yang membantu Hartony,” kata Benny. [tempointeraktif.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!