Rusia Memboikot Senjata Untuk Libya

10 Januari 2013 Leave a Comment
Rusia menyatakan pelarangan semua penjualan senjata ke Libya. Demikian pernyataan Kremlin, Kamis (10/3), yang tentang penangguhan kontrak senjata dengan pemerintah Muamar Qaddafi.


Menurut laporan Kantor Berita Rusia RIA Novosti, Presiden Rusia Dmitry Medvedev telah menandatangani keputusan untuk menyetujui sanksi-sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Libya.

Keputusan itu melarang pasokan senjata-senjata, amunisi dan peralatan militer kepada negara Afrika Utara yang sedang bergolak berkaitan dengan tuntutan rakyatnya agar Gaddafi, yang telah berkuasa selama 42 tahun, itu mundur.

Dewan Keamanan PBB pada 26 Februari menyepakati pemberlakuan suatu embargo senjata kepada Libya, di mana bentrokan antara pasukan yang setia dengan pemimpin Muamar Gaddafi dan para pemberontak telah diklaim menewaskan ribuan jiwa.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menegaskan, bahwa Rusia menentang setiap bentuk campur tangan militer di Libya, ketika Amerika Serikat menghadapi tekanan untuk mempersenjatai pemberontak anti-pemimpin Libya Muamar Gaddafi.

"Kami tidak menganggap intervensi asing dan khususnya militer satu cara untuk memecahkan krisis di Libya," kata Lavrov seperti dikutip oleh kantor-kantor berita Rusia.

"Rakyat Libya harus memecahkan masalah mereka sendiri," tegasnya.

Surat kabar New York Times melaporkan, Minggu, bahwa para perencana pertahanan AS sedang mempersiapkan serangkaian opsi militer darat, laut dan udara, jika Washington dan sekutunya memutuskan untuk campur tangan di sana.

Laporan itu tiba saat pasukan Muamar Gaddafi menahan pemberontak dekat kampung halaman pemimpin tersebut dan merebut kembali sebuah kota yang telah dikuasai pemberontak. [gatra.com]

Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!