,

Hasil-hasil Olahan Kulit untuk Pangan dan Non Pangan

28 April 2013 Leave a Comment
A .Hasil olahan kulit untuk pangan
 
Hasil olahan yang berasal dari kulit yang dapat dikonsumsi manusia dapat berupa kerupuk kulit dan gelatin.  Jenis olahan ini telah dikembangkan oleh Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Unhas (Abustam dkk., 2003). Sampai saat ini produk kerupuk kulit sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik yang berasal dari ternak besar maupun yang berasal dari unggas (ayam).  Misalnya saja kerupuk kulit cakar ayam maupun kerupuk kulit tubuh ayam.  Di pulau Jawa sendiri, Jenis kerupuk ini telah  lama berkembang, begitu pula di Sulawesi Selatan jenis kerupuk ini sedikit demi sedikit telah mulai dikenal oleh masyarakat. Di Sumatra Barat sendiri telah diproduksi secara massal dengan nama “kerupuk jangat” yang sebagian besar diproduksi dengan bahan dasar kulit kerbau begitu pula di daerah Mataram kegiatan produksi kerupuk dari kulit telah berkembang dengan pesat.  

Pemanfaatan lain dari kulit dalam dunia pangan adalah dalam bentuk gelatin.  Gelatin adalah produk hasil denaturasi dari kolagen. Kulit yang secara kimiawi komposisi proteinnya terdiri atas 80-90% merupakan protein kolagen.  Protein kolagen ini secara ilmiah dapat “ditangkap” untuk dikonversi menjadi gelatin.  Gelatin secara kimiawi diperoleh melalui rangkaian proses hidrolisis kolagen yang  terkandung dalam kulit.  Reaksi yang terjadi adalah :
       C102H149N31O38 + H2O                                         C102H151N31O39
                 Kolagen                                                            Gelatin
 
Beberapa negara maju maupun negara berkembang menggunakan banyak produk gelatin dalam kehidupan sehari-hari. Gelatin banyak digunakan sebagai bahan kosmetik (salep, cream rambut), makanan (pembuatan es krim, permen karet, pengental, mayonnaise,  maupun penjernih anggur buah), bidang teknik (rol cetak, sablon dalam screen printing, perekat pentil korek api dan alas hektograf), bidang fotografi (medium pengulas bahan film serta kertas potret),  bidang farmasi dalam bentuk kapsul dan alas makanan dalam bidang mikrobiologi.
 
Saat ini gelatin sudah dapat diproduksi dari kulit kaki ayam melalui proses ekstraksi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit kaki ayam ras pedaging (broiler) yang dicuring dengan asam cuka 1% selama 3 hari telah menghasilkan gelatin dengan kuantitas dan kualitas yang baik (Abustam dkk., 2002).  Berdasarkan data yang ada bahwa Indonesia selama ini masih mengimpor gelatin dari Eropa dan Amerika yang bahan bakunya kebanyakan berasal dari kulit babi, meskipun diantaranya berasal dari tulang sapi maupun kulit sapi.  Berita terakhir menyebutkan bahwa bagi warga Eropa dan Amerika sendiri sudah banyak meragukan kualitas gelatin yang mereka hasilkan dengan merebaknya kasus penyakit sapi gila (madcow) dan zoonosis yang menyerang ternak ruminansia khususnya sapi di daerah tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut diketahui pula bahwa masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam sehingga produk gelatin impor yang kemungkinannya berasal dari kulit babi tersebut merupakan suatu masalah yang cukup serius (LP.POM-MUI,1997). Berdasarkan kasus-kasus tersebut  berkembanglah suatu pemikiran  untuk memproduksi gelatin yang relatif lebih aman untuk dikonsumsi dalam hal ini akan terbebas dari kontaminasi penyakit yang membahayakan tersebut serta halal bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
 
B. Hasil olahan kulit untuk non pangan 

Hasil olahan kulit dalam bentuk non pangan lebih banyak dalam bentuk kulit tersamak (leather) melalui proses penyamakan.  Beberapa jenis produk leather yang kita kenal adalah sebagai berikut  :
Ø  Kulit sol
Kulit sol biasanya berasal dari kulit tebal yang mempunyai struktur serat yang kuat dan padat misalnya kulit sapi dan kerbau.  Jenis kulit ini kaku dan sulit dibengkokkan.  Penggunaannya sebagai bahan sol sepatu untuk militer/polisi serta pekerja pabrik. Kulit sol diolah dengan melalui penyamakan nabati.
Ø  Kulit vache
Kata vache berasal dari bahasa Perancis “la vache” yang berarti sapi.  Kulit ini lebih lemas dibanding sol dan banyak digunakan untuk sol dalam dan kap pembuatan sepatu cara modern.  Kulitnya berasal dari sapi .
Ø  Kulit raam
Kulit raam adalah jenis kulit vache digunakan untuk menyambung kulit atasan dengan kulit bawahan dan diperdagangkan sebagai lajuran dengan lebar 12-18 mm dan tebal 1,8-2,2 mm.  Warna biasanya disesuaikan dengan warna kulit sapi.
Ø  Kulit box
Kata box merupakan contoh dari kulit atasan yang berasal dari kulit sapi melalui penyamakan chrome.  Sifat kulit ini lemas, struktur kuat serta nerf tidak mudah pecah dan lepas.  Banyak digunakan sebagai bahan sepatu kantor atau kerja.
Ø  Kulit fahl
Kulit fahl merupakan bahan untuk kulit atasan berasal dari kulit sapi yang disamak nabati dan diberi gemuk tidak berwarna atau berwarna kehitaman.  Sifatnya tahan air, lemas dan kekuatan tariknya tinggi.  Banyak digunakan sebagai bahan sepatu gunung, militer maupun sepatu lapangan
Ø  Kulit tahan air
Kulit ini merupakan kulit atasan melalui proses penyamakan chrome, kombinasi dan nabati.  Kulit diberi gemuk agar tahan terhadap air dan banyak digunakan sebagai bahan pembuatan sepatu berat, laras, sport dan ski.  Kadar gemuknya mencapai 15-21%.  Jenis kulit ini berasal dari kulit  sapi
Ø  Kulit nubuk dan velour
Kulit ini berasal dari kulit sapi yang disamak chrome dan pada bagian atas (nerf) digosok sedikit sehingga bila diraba akan terasa seperti beludru.
Ø  Kulit chevrau
Kulit ini dibuat dari kulit kambing yang disamak chrome yang digunakan sebagai bahan kulit atasan.  Kulit ini biasa juga disebut kulit glase.
Ø  Kulit chevrette
Kulit ini berasal dari domba yang disamak  chrome.  Kekuatannya sedikit berada dibawah kulit chevrau sehingga kebanyakan dibuat untuk jenis sepatu rumah.
Ø  Kulit blank
Kulit ini kebanyakan diolah dengan samak nabati sifatnya elastis  tidak mudah dibengkokkan dan kuat.  Digunakan sebagai bahan untuk sadel, tas, ransel.  Bahannya berasal dari kulit sapi.
Ø  Kulit vachet
Kulit ini berbahan mentah kulit sapi dan digunakan sebagai bantal pada kursi dan peralatan-peralatan rumah tangga lainnya.
Ø  Kulit mebel
Kulit ini mirip dengan kulit blank namun jumlah gemuk yang diberikan lebih banyak, elastis dan kuat.
Ø  Kulit halus
Yang tergolong kulit ini adalah kulit sampul buku dan kulit tas.  Bahan mentahnya berasal dari kulit sapi, kambing dan domba yang disamak nabati
Ø  Kulit reptil dan kulit ikan
Kulit reptil antara lain kulit ular, biawak dan buaya.  Produk ini dipergunakan  untuk produksi sepatu, tas wanita, dompet maupun ikat pinggang.  Proses penyamakannya melalui penyamakan nabati dan chrome. Untuk kulit ikan diperoleh dari kulit anjing laut, ikan hiu dan pari.
Ø  Kulit ban mesin
Jenis kulit ini berasal dari kulit sapi yang diproses dengan penyamakan nabati dan chrome.  Sifatnya harus kuat, lemas dan sedikit mengalami kemuluran
Ø  Kulit manchet
Jenis kulit ini banyak dipergunakan untuk peralatan pompa, pipa air, pentil.  Kulit ini berasal dari kulit sapi dan kambing.
Ø  Kulit tekstil
Jenis kulit ini digunakan untuk keperluan alat-alat teknik  antara lain bagian-bagian dari alat tenun misalnya  pecker, roda gigi (dapat berjalan tanpa berbunyi).  Bahannya berasal dari kulit sapi dan kerbau.
Ø  Kulit pelindung kerja
Jenis kulit ini banyak dipakai sebagai bahan untuk pembuatan barang-barang yang berfungsi dalam perlindungan bagi tubuh seperti sarung tangan dan peci. Bahan mentahnya berasal dari kulit sapi dengan konsistensi lemas
Ø  Kulit sarung tangan
Jenis kulit harus tipis, lemas dan lentur.  Biasanya putih atau berwarna-warni.  Bahan mentahnya dapat berasal dari kulit kambing, domba rusa dan babi.  Prosesnya melalui penyamakan chrome, kombinasi chrome dengan minyak.
Ø  Kulit pakaian
Yang termasuk dalam produk ini adalah barang kulit berupa mantel ataupun jaket. Bahan mentah berasal dari kulit domba, kambing, sapi dan kuda.
Ø  Kulit pengisap keringat
Kulit ini biasanya dipasang pada topi.  Prosesnya dengan penyamakan nabati.  Bahan mentahnya berasal dari kulit domba, kambing dan babi.


Postingan Menarik Lainnya :

0 komentar »

Leave your response!