Siklus perkembangan pada peternakan sapi perah
29 April 2013
Leave a Comment
Laktasi dimaksudkan untuk memberi nutrisi pada anak segera setelah kelahiran. Pada peternakan sapi perah, siklus reproduksi dimanipulasi dengan tujuan setiap ekor harus beranak setiap tahun dengan masa laktasi sekitar 10 bulan. Betina yang belum matang secara seksual belum memiliki kelenjar mammae yang berkembang namun secara structural pembuluh mammae dan alveolinya tumbuh. Kelenjar mammae ini tumbuh dan berkembang selama terjadinya kebuntingan. Banyak hormone yang mempengaruhi hal ini.
namun estrogen dan progesterone adalah hormone yang paling berpengaruh. Kedua hormone itu diproduksi oleh ovarium dibawah pengaruh follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Sapi memiliki siklus reproduksi normal yaitu 21 hari. Sapi berahi selama 12 jam kemudian ovulasi tejadi menyusul terlihatnya tanda-tanda berahi tersebut. Lama kebuntingan yang normal pada sapi adalah 285 hari.
Sebagian besar peternak mengawinkan sapi dara mereka sekitar 15 – 18 bulan untuk memperoleh pedet pada 24 – 27 bulan. Sapi dara dapat saja dikawainkan lebih dini namun ada resiko mempunyai problem pada saat melahirkan terutama bila ukuran anaknya besar. Hal ini lebih tergantung pada berat badan daripada umur sapi dara tersebut untuk dapat beranak pertama kali. Perkembangan sapi dara perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan kelenjar mammae. Sinkronisasi estrus dengan injeksi hormone biasa dilakukan untuk mendapatkan pola beranak yang lebih pendek. Hormone yang biasa digunakan disini adalah prostaglandin.
Selama kebuntingan, perkembangan kelenjar mammae yang maksimal terjadi untuk mempersiapkan produksi susu (laktogenesis), yang dimulai pada saat pedet lahir. Susu yang diproduksi pertama kali disebut colostrum and kaya akan antibody. Colostrum ini diberikan pada pedet dan tidak dikonsumsi oleh manusia. Komposisi dari colostrums tertera pada table 3.
Tabel 3. Komposisi colostrums dari sapi Holstein
Sumber : Ensminger, 1993.
Setelah kelahiran, laktasi berlangsung pada periode tertentu. Pada sapi laktasi berlangsung selama 305 hari. Hormon yang mempengaruhi pada proses laktasi ini adalah prolactin, insulin, thyroid hormones dan growth hormone (BST). Beberapa minggu setelah kelahiran, sapi kembali dengan siklus estrus dan menunjukan tanda-tandanya. Sapi kemudian di insenminasi buatan (IB) pada saat estrus yang tepat sekitar 70 – 90 hari setelah kelahiran. Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk mendapatkan kelahiran sekali dalam setahun. Produksi susu menuruin pada saat terjadi kebuntingan. Perubahan hormone yang terjadi selama kebuntingan dan meningkatnya penyerapan nutrisi ke fetus menyebabkan menurunnya pengaturan pengeluaran air susu. Sekitar 305 hari masa laktasi kemudian berhenti sapi mengalami kering kandang atau "dried off". Rata-rata beranak dan laktasi per sapi adalah tiga kali. Bila pedet adalah betina digunakan sebagai induk pengganti (replacement). Sekitar 25 – 30 % pada kelompok ternak diganti setiap tahunnya. Sementara sapi jantan dapat dijual sebagai anakan atau sapi daging.
Postingan Menarik Lainnya :
Peternakan Banget
- PEDOMAN TEKNIS PEMBUATAN/PENGOLAHAN PAKAN TERNAK
- Masalah yang sering timbul pada sapi laktasi
- Bahan Pakan Ternak Sapi Perah
- Laktasi Pada Ternak Ruminansia
- Mengenal Sapi Perah & Bangsa-bangsa Sapi Perah
- Membuat Kompos Itu Asik & Menyenangkan
- Hasil-hasil Olahan Kulit untuk Pangan dan Non Pangan
- Teknologi Pengawetan pada Kulit Mentah
- Pemanfaatan kulit ternak /hewan untuk kepentingan manusia
- Jerami dan kelapa sawit sebagai salah satu bahan pakan secara inkonvensional
- BAHAN PAKAN TERNAK DARI BIJI—BIJIAN
- Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Dalam Sektor Peternakan
- Mekanisme Kerja Hormon dalam Mengatur Fungsi Reproduksi
- Mengenal Hormon Hormon Reproduksi
- Sistem Pencernaan Pada Kuda
- Bahan makanan ternak
- Klasifikasi Bahan Pakan Ternak
- Cangkang Telur Bisa jadi Pakan Ternak
- Ayam Kuning
Sapi Perah
0 komentar »
Leave your response!