Gubernur Enggak PeDe Jadi Host SEA Games
26 Januari 2013
Leave a Comment
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin akhirnya tak tahan menanggung beban sendirian, sehingga iapun curhat kepada para wartawan tentang bagaimana beratnya mempersiapkan daerahnya sebagai tuan rumah Sea Games ke-XXVI."Provinsi Sumatera Selatan merupakan satu-satunya di luar Provinsi DKI Jakarta yang pertama kali menjadi tempat penyelenggaraan event internasional SEA Games ke XXVI, kesempatan ini tidak akan kami sia-siakan," ujar Noerdin saat menggelar jumpa pers di Nusa Dua Beach Hotel, Bali, Jumat (25/2/2011).
Meski diakui beban mempersiapkan sebagai tuan rumah event berskala besar itu cukup berat, namun ia berusaha melakukan yang terbaik bagi daerahnya dan tentu saja untuk kepentingan bangsa.
"Kami tetap bekerja profesional, kami memiliki pengalaman dalam manajemen proyek dan infrastruktur sehingga akhir bulan Juli ini, proyek pembangunan untuk tempat penyelenggaran SEA Games sudah bisa rampung, " harapnya, sambil didampingi Ketua Kadin Sumsel Muddai Madang.
Sebagai tuan rumah event yang dihadiri ribuan atlet dari berbagai negara Asi Tenggara itu, bukan pekerjaan mudah sehingga pihaknya tidak mau main-main mempersiapkan segala sarana dan prasarana untuk kesuksesan SEA Games.
Noerdin lalu menceritakan bagaimana susahnya membangun lokasi penyelenggaraan SEA Games bulan November mendatang di kawasan olahraga bar Jakabaring di Kota Palembang. Di lokasi ini, dulunya merupakan rawa-rawa sehingga harus ditata dengan menancapkan tiang pancang sepanjang 42 meter.
Tidak hanya itu, di lokasi tersebut juga dirombak agar rata sehingga bisa dibangun yang telah menghabiskan tak kurang 1 juta kubik tanah timbunan. "Kami terpaksa pindahkan bukit lalu siang-malam tanah-tanah itu diangkut dengan truk," paparnya.
Rupanya bukan saja kendala itu dihadapi saat pembangunan, namun penolakan dan protes juga mengalir dari masyarakat sehingga hal itu menjadi PR Gubernur Noerdin, agar bisa menyelesaikannya secara baik dan bijak.
Belum lagi saat proyek di stadion tersebut, cuaca buruk datang ditambah lagi, tiang pancang juga habis sehingga sampai mendatangkan dari Surabaya, Jawa Timur.
Meski menghadapi kendala berat, namun ia mengaku tidak pernah berkeluh kesah ke pemerintah pusat atau daerah lain. "Kami tidak pernah curhat, kami tidak pernah mengeluh, tetapi kami bertekad dan bekerja keras untuk menyelesaikan proyek dengan baik," ucap Noerdin.
Dengan biaya yang dibutuhkan untuk membuat venue-venue pertandingan, wisma atlet hingga perbaikan sarana dan prasarana di sekitar lokasi pertandingan, diperkirakan mencapai Rp2,2 triliun. "Untuk pembangunan itu kami hanya menerima bantuan APBN sebesar Rp99 miliar, APBD Rp300 juta dan bantuan Kemenegpora sebesar Rp300 juta. Sisanya dana yang dibutuhkan ya kami harus cari sendiri," tukasnya.
Beruntung,berkat kerja keras dan keseriusannya sehingga sisa kebutuhan anggaran hingga Rp1,6 trilun, mampu dicari sendiri, lewat berbagai sumber seperti investasi, hibah an bantuan lainnya yang sifatnya tidak memberatkan.
Dengan telah hampir rampungnya proyek pembangunan venue, wisma atlet, dan sarana lainnya di lokasi, pihaknya menegaskan, kesiapan Sumsel menjadi tuan rumah event olah raga internasional itu. Seluruh masyarakat dan berbagai komponen lainnya siap untuk menyukseskan SEA Games di Kota Pempek tersebut.[okezone.com]
Postingan Menarik Lainnya :
0 komentar »
Leave your response!